REPORTER : AGUS JAELANI-TOP BANTEN
Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Lebak, saat ini terus
genjot produk olahan makanan lokal yang terbuat dari bahan baku buah pisang. Untuk itu, Distan Lebak terus meningkatkan
lahan pertanian untuk ditanami pohon pisang bersama para kelompok tani.
Dikatakan Kepala Distan Lebak, Dede Supriatna, pengembangan tanaman pisang gejloh khusus untuk bahan baku makanan sale pisang dan olahan lain yang berbahan baku pisang dipusatkan di wilayah Lebak Selatan diantaranya, Kecamatan Bayah, Kecamatan Panggarangan dan Kecamatan Cihara.
“Potensi pengembangan bahan baku makanan terbuat dari pisang cukup terbuka lebar, apalagi saat ini saja sudah sekitar 250 hektar tanaman pisang Gejloh kita kembangkan di tiga kecamatan Lebak Selatan,” kata Dede Supriatna, kepada wartawan Majalah TOP, Agus Jaelani di Rangkasbitung, Senin, 26 September 2016 lalu.
Dikatakan Kepala Distan Lebak, Dede Supriatna, pengembangan tanaman pisang gejloh khusus untuk bahan baku makanan sale pisang dan olahan lain yang berbahan baku pisang dipusatkan di wilayah Lebak Selatan diantaranya, Kecamatan Bayah, Kecamatan Panggarangan dan Kecamatan Cihara.
“Potensi pengembangan bahan baku makanan terbuat dari pisang cukup terbuka lebar, apalagi saat ini saja sudah sekitar 250 hektar tanaman pisang Gejloh kita kembangkan di tiga kecamatan Lebak Selatan,” kata Dede Supriatna, kepada wartawan Majalah TOP, Agus Jaelani di Rangkasbitung, Senin, 26 September 2016 lalu.
Dede mengatakan potensi komoditi makanan ringan khusus dari
buah pisang seperti sale, keripik pisang dan tepung pisang banyak terdapat di
Kecamatan Bayah dan Cilograng. Namun, karena pemasarannya masih kesulitan, para
pengrajin makanan ringan tersebut akhirnya mengirim bahan baku pisang dikirim
ke luar wilayah Lebak seperti, Cianjur, Sukabumi, Bogor dan Jawa-Barat.
“Jujur saja kita masih kesulitan dalam tingkat pemasaran. Makanya dengan pengembangan tanaman pisang di tiga kecamatan, kedepannya hasil tersebut bisa diolah secara langsung oleh kita dan dipasarkan secara berjenjang dengan hak patent milik Lebak,” Katanya.
Lebih lanjut dia menambahkan, harus mulai dikembangkan untuk menjual pisang dalam bentuk sudah diolah. “Bahkan keinginan bupati sendiri, agar pisang hasil program para petani di wilayah Lebak Selatan bisa diproduksi lebih menarik lagi seperti, kue dan makanan ringan yang berbahan baku khusus dari pisang ciri khas Lebak. Jadi bukan hanya sale pisang dan kripik pisang saja, akan tetapi berbagai makanan pisang yang sudah di olah dan dikemas sedemikian rupa, sehingga bisa menarik dan bisa masuk Supermarket bahkan mampu di eksport ke luar negeri,” Tambahnya.(*)
“Jujur saja kita masih kesulitan dalam tingkat pemasaran. Makanya dengan pengembangan tanaman pisang di tiga kecamatan, kedepannya hasil tersebut bisa diolah secara langsung oleh kita dan dipasarkan secara berjenjang dengan hak patent milik Lebak,” Katanya.
Lebih lanjut dia menambahkan, harus mulai dikembangkan untuk menjual pisang dalam bentuk sudah diolah. “Bahkan keinginan bupati sendiri, agar pisang hasil program para petani di wilayah Lebak Selatan bisa diproduksi lebih menarik lagi seperti, kue dan makanan ringan yang berbahan baku khusus dari pisang ciri khas Lebak. Jadi bukan hanya sale pisang dan kripik pisang saja, akan tetapi berbagai makanan pisang yang sudah di olah dan dikemas sedemikian rupa, sehingga bisa menarik dan bisa masuk Supermarket bahkan mampu di eksport ke luar negeri,” Tambahnya.(*)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar