Majelis
Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur menyebutkan ada kutipan uang bagi
pengikut Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi yang ingin menggandakan uang.
**baca juga :http://toptimeonline.blogspot.co.id/2016/09/kanjeng-taat-pribadi-otak-pembunuhan.html
**baca juga :http://toptimeonline.blogspot.co.id/2016/09/kanjeng-taat-pribadi-otak-pembunuhan.html
Sekretaris MUI Kabupaten Probolinggo, Yasin mengatakan, Dimas Kanjeng Taat Pribadi dan pengurus padepokan mematok harga bervariasi untuk peralatan ritual penggandaan uang. Informasi variasi harga berikut barang-barang ritual itu diperoleh MUI dari pengaduan suami-istri warga Kabupaten Lumajang yang menjadi korban Dimas Kanjeng Taat Pribadi.
Lebih lanjut dijelaskan, variasi harga peralatan ritual tergantung khasiatnya. Salah satu alatnya adalah jimat yang dimasukkan ke dalam kantong plastik berisi lembaran tulisan Arab, minyak wangi, serta uang “pemancing.”
“Jimat
itu diletakkan di dalam kotak kayu yang dibuat sendiri oleh pengikut, namun
ukurannya ditentukan pihak padepokan,” kata Yasin, Jumat, 30 September 2016.
Menurut
Yasin, jimat tersebut dijual kepada pengikut atau yang biasa disebut kalangan padepokan
sebagai mahar seharga Rp 500 ribu.
Ada pula kartu ATM untuk mencairkan uang, kartu karamah, dan pin logo
santri padepokan.
** baca juga :http://toptimeonline.blogspot.co.id/2016/09/ini-kata-mui-soal-penggandaan-uang-ala.html
Kartu ATM pencairan, Yasin melanjutkan penjelasannya, ditukar dengan mahar uang Rp 1,5 juta, kartu karamah dihargai Rp 1 juta, serta pin logo Rp 310 ribu. “Itu berdasarkan pengakuan pelapor,” kata Yasin.
Itu sebabnya, MUI Kabupaten Probolinggo segera melaporkan kepada Polres Probolinggo. “Barang bukti ini akan kami serahkan ke polisi,” tutur Yasin.
Kartu ATM pencairan, Yasin melanjutkan penjelasannya, ditukar dengan mahar uang Rp 1,5 juta, kartu karamah dihargai Rp 1 juta, serta pin logo Rp 310 ribu. “Itu berdasarkan pengakuan pelapor,” kata Yasin.
Itu sebabnya, MUI Kabupaten Probolinggo segera melaporkan kepada Polres Probolinggo. “Barang bukti ini akan kami serahkan ke polisi,” tutur Yasin.
Dimas Kanjeng Taat adalah sosok pria berjubah yang pernah muncul
di You Tube dengan adegan mengeluarkan lembaran uang dibalik punggungnya.
Saking banyaknya uang yang keluar, hingga ruangan penuh dengan lembaran uang.
Kanjeng ditangkap
polisi lantaran diduga menjadi otak pembunuhan santrinya sendiri.Penyidik
Kepolisian Daerah Jawa Timur mengungkap motif pembunuhan dua pengikut Dimas
Kanjeng Taat Pribadi, yakni Ismail Hidayah dan Abdul Ghani. "Keduanya
disebut selalu menjelek-jelekkan Padepokan Dimas Kanjeng," kata Kasubdit
III Jatanras Ditreskrimum Polda Jawa Timur, Ajun Komisaris Besar Taufik
Herdiansyah Z, Kamis, 29 September 2016.(*)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar