Cari Blog Ini

Sabtu, 01 Oktober 2016

MUI Probolinggo Sebut Ada Kutipan Uang Jimat Oleh Dimas Kanjeng



Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur menyebutkan  ada kutipan uang bagi pengikut Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi yang ingin menggandakan uang.
**baca juga :http://toptimeonline.blogspot.co.id/2016/09/kanjeng-taat-pribadi-otak-pembunuhan.html

Sekretaris MUI Kabupaten Probolinggo, Yasin mengatakan, Dimas Kanjeng Taat Pribadi dan pengurus padepokan mematok harga bervariasi untuk peralatan ritual penggandaan uang. Informasi variasi harga berikut barang-barang ritual itu diperoleh MUI dari pengaduan suami-istri warga Kabupaten Lumajang yang menjadi korban Dimas Kanjeng Taat Pribadi.

Lebih lanjut dijelaskan, variasi harga peralatan ritual tergantung khasiatnya. Salah satu alatnya adalah jimat yang dimasukkan ke dalam kantong plastik berisi lembaran tulisan Arab, minyak wangi, serta uang “pemancing.”
“Jimat itu diletakkan di dalam kotak kayu yang dibuat sendiri oleh pengikut, namun ukurannya ditentukan pihak padepokan,” kata Yasin, Jumat, 30 September 2016.

Menurut  Yasin, jimat tersebut dijual kepada pengikut  atau yang biasa disebut kalangan padepokan sebagai mahar  seharga Rp 500 ribu.  Ada pula kartu ATM untuk mencairkan uang, kartu karamah, dan pin logo santri padepokan.
** baca juga :http://toptimeonline.blogspot.co.id/2016/09/ini-kata-mui-soal-penggandaan-uang-ala.html

Kartu ATM pencairan, Yasin melanjutkan penjelasannya, ditukar dengan mahar uang Rp 1,5 juta, kartu karamah dihargai Rp 1 juta, serta pin logo Rp 310 ribu. “Itu berdasarkan pengakuan pelapor,” kata Yasin.

Itu sebabnya, MUI Kabupaten Probolinggo segera melaporkan kepada Polres Probolinggo. “Barang bukti ini akan kami serahkan ke polisi,” tutur Yasin.

Dimas Kanjeng Taat  adalah sosok pria berjubah yang pernah muncul di You Tube dengan adegan mengeluarkan lembaran uang dibalik punggungnya. Saking banyaknya uang yang keluar, hingga ruangan penuh dengan lembaran uang. 

Kanjeng ditangkap polisi lantaran diduga menjadi otak pembunuhan santrinya sendiri.Penyidik Kepolisian Daerah Jawa Timur mengungkap motif pembunuhan dua pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi, yakni Ismail Hidayah dan Abdul Ghani. "Keduanya disebut selalu menjelek-jelekkan Padepokan Dimas Kanjeng," kata Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jawa Timur, Ajun Komisaris Besar Taufik Herdiansyah Z, Kamis, 29 September 2016.(*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar